Seandainya
Tuhan tak menciptakanmu mungkin aku tak akan merasakan apa itu yg dinamakan
cinta, dan seandainya pula Tuhan tak menciptakan Cinta mungkin aku tak akan
merasakan sakit, bila memang cinta itu melahirkan keceriaan dan kebahagiaan di
dunia ini mengapa harus ada tangis yang berderai menghiasi kedua mataku ini,
menggoreskan luka tak berarti ku tak merasakan lara.
Kisahku yang kuawali setapak demi
setapak menelusuri perjalanan hidupku yang penuh dengan warna menghiasi setiap
lembar kisahku, bintang yang begitu indahnya menghiasi langit malam yang begitu
megahnya, serta yang ada di alam semesta ini menjadi saksi. Tuhan, ku tuangkan
kisah cintaku diatas kertas putih yang bersih menggores kalimat demi kalimat untuk orang yang aku sayangi sampai akhirnya
ia menorehkan luka, membekaskan lara, mencairkan air mataku, sebuah pengakuan
bahwa ia tak mencintaiku.
Mencintainya adalah alasanku
untuk memperbaiki diri, keegoisannya adalah alasan terbaiku belajar untuk
menjadi orang yang penyabar mengalah dalam suatu keAdaan yang menuntut aku
untuk trus mencari jati diiriku, harus ku akui dia telah menghipnotisku.
Dia memang baik, diapun juga
lucu, aku tak bosan bila bersama dia. Dia mampu mengubahku menjadi orang yang
lebih baik dari sebelumnya, melalui sikapnya yang seperti anak kecil, saat-saat
dia manja-manjaan kepadaku hal itu yang selalu menuntutku untuk semakin
membuatku menyayanginya. Ya dia adalah kekasihku, sebutan itu yang ku berikan
padanya dulu sebelum kita putus. 2 bulan kami menjalin hubungan, kata-kata
manis selalu keluar dari kedua bibirnya, satu hal yang aku suka dari dirinya ,
ia senang sekali bila mendengar aku bernyanyi yang memang itu adalah hobbyku
dan ia sering menyanyikan lagu untukku, walau hanya lewat telpon tapi aku tetap
merasa nyaman bila aku berbicara dengan dia walau hanya lewat telpon, kesibukan
yang melekat pada diri kami berdua adalah faktor retaknya hubungan kami berdua.
Seorang pria yang aku banggakan
kini telah mengecewakanku, seumpama bunga yang sedang mekar ia undang kepiluan
melayukan bungaku. mimpi buruk seakan menghampiriku kata-kata manisnya mulai
hilang, perhatiannyapun mulai pudar, senyumannyapun mulai sirna, kenyataan
pahitpun mulai mengampiriku menerima kenyataaan bahwa ia memang tak
mencintaiku.
Aku tak sanggup menerima kenyataan
ini, salah satu hal yang semakin membuatku jatuh adalah sebuah pengakuan bahwa ia adalah SEORANG
PEMABUK DAN PECANDU OBAT-OBATAN TERLARANG, pria yang aku banggakan
ternyata ia memang tak seempurna yang pernah ku bayangkan, Aku tahu aslinya dia
bukan seperti itu.
dan aku hanya bisa berharap dia bisa kembali. aku menyayanginya tuhan....
creative bye
nunung nurjanah