Mencintainya adalah alasanku untuk memperbaiki diri, keegoisannya adalah alasan terbaiku belajar untuk menjadi orang yang penyabar mengalah dalam suatu keAdaan yang menuntut aku untuk trus mencari jati diiriku, harus ku akui dia telah menghipnotisku.
Dia memang baik, diapun juga lucu, aku tak bosan bila bersama dia. Dia mampu mengubahku menjadi orang yang penyabar, melalui sikapnya yang seperti anak kecil, saat-saat dia manja-manjaan kepadaku hal itu yang selalu menuntutku untuk semakin membuatku menyayanginya. Ya dia adalah kekasihku, sebutan itu yang ku berikan padanya dulu sebelum kita putus. 2 bulan kami menjalin hubungan, kata-kata manis selalu keluar dari kedua bibirnya, satu hal yang aku suka dari dirinya , ia senang sekali bila mendengar aku bernyanyi yang memang itu adalah hobbyku, walau hanya lewat telpon tapi aku tetap merasa nyaman bila aku berbicara dengan dia walau hanya lewat telpon, kesibukan yang melekat pada diri kami berdua adalah faktor retaknya hubungan kami berdua.
Seorang pria yang aku banggakan kini telah mengecewakanku, disaat aku mulai mencintainya ia malah mengecewakanku diibaratkan disaat bunga cinta sedang mekar dia undang kepiluan, mimpi buruk seakan menghampiriku kata-kata manisnya mulai hilang, perhatiannyapun mulai pudar, senyumannyapun mulai sirna, kenyataan pahitpun mulai mengampiriku menerima kenyataaan bahwa ia memang tak mencintaiku.
Aku tak sanggup menerima kenyataan ini, salah satu hal yang membuatku sabar adalah sebuah pengakuan bahwa ia adalah SEORANG PEMABUK DAN PECANDU OBAT-OBATAN TERLARANG, hal itu yang membuatku tak mundur untuk terus menyayanginya, karena aku ingin membawa dia kembali. Aku tahu aslinya dia bukan seperti itu, dia hanya butuh kasih sayang, mungkin kini aku tak bersama dia lagi tapi yakinlah bahwa aku tidak lepas begitu saja membiarkan orang yang aku sayang trus tercebur dalam jurang kemaksiatan, aku sayang Irwan dan aku tak akan pernah berhenti sampai aku berhasil. 1 hal yang selalu memotifasikanku adalah dia pernah berkata “kamu adalh pengaruh positif buat aku” kata-kata itu yang selalu membuat aku tersenyum bila aku dalam keadaan terpuruk.
Disaat aku sendiri entah mengapa bayangannya selalu hadir yang selalu membuat aku meneteskan air mata bila ku ingat tentang dirinya, aku takut menjadi orang yang gagal, dia mungkin sudah bukan siapa-siapaku lagi tapi entah mengapa keadaan ini semakin menuntutku agar trus bersabar dalam mencapai suatu tujuan,. Untuk Irwan, “aku mungkin bukan siapa-siapamu lagi namun percayalah aku ingin menjadi pelipur lara untukmu, disini aku akan terus menjaga keutuhan perasaan sayangku untukmu, walau seribu luka yang kau beri namun ku tetap bersabar”
CREATIVE BY
NUNUNG NURJANAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar