Rabu, 14 Maret 2012

pengakuan



Seandainya Tuhan tak menciptakanmu mungkin aku tak akan merasakan apa itu yg dinamakan cinta, dan seandainya pula Tuhan tak menciptakan Cinta mungkin aku tak akan merasakan sakit, bila memang cinta itu melahirkan keceriaan dan kebahagiaan di dunia ini mengapa harus ada tangis yang berderai menghiasi kedua mataku ini, menggoreskan luka tak berarti ku tak merasakan lara.
            Kisahku yang kuawali setapak demi setapak menelusuri perjalanan hidupku yang penuh dengan warna menghiasi setiap lembar kisahku, bintang yang begitu indahnya menghiasi langit malam yang begitu megahnya, serta yang ada di alam semesta ini menjadi saksi. Tuhan, ku tuangkan kisah cintaku diatas kertas putih yang bersih menggores kalimat demi kalimat  untuk orang yang aku sayangi sampai akhirnya ia menorehkan luka, membekaskan lara, mencairkan air mataku, sebuah pengakuan bahwa ia tak mencintaiku.
            Mencintainya adalah alasanku untuk memperbaiki diri, keegoisannya adalah alasan terbaiku belajar untuk menjadi orang yang penyabar mengalah dalam suatu keAdaan yang menuntut aku untuk trus mencari jati diiriku, harus ku akui dia telah menghipnotisku.
Dia memang baik, diapun juga lucu, aku tak bosan bila bersama dia. Dia mampu mengubahku menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, melalui sikapnya yang seperti anak kecil, saat-saat dia manja-manjaan kepadaku hal itu yang selalu menuntutku untuk semakin membuatku menyayanginya. Ya dia adalah kekasihku, sebutan itu yang ku berikan padanya dulu sebelum kita putus. 2 bulan kami menjalin hubungan, kata-kata manis selalu keluar dari kedua bibirnya, satu hal yang aku suka dari dirinya , ia senang sekali bila mendengar aku bernyanyi yang memang itu adalah hobbyku dan ia sering menyanyikan lagu untukku, walau hanya lewat telpon tapi aku tetap merasa nyaman bila aku berbicara dengan dia walau hanya lewat telpon, kesibukan yang melekat pada diri kami berdua adalah faktor retaknya hubungan kami berdua.
Seorang pria yang aku banggakan kini telah mengecewakanku, seumpama bunga yang sedang mekar ia undang kepiluan melayukan bungaku. mimpi buruk seakan menghampiriku kata-kata manisnya mulai hilang, perhatiannyapun mulai pudar, senyumannyapun mulai sirna, kenyataan pahitpun mulai mengampiriku menerima kenyataaan bahwa ia memang tak mencintaiku.
Aku tak sanggup menerima kenyataan ini, salah satu hal yang semakin membuatku jatuh  adalah sebuah pengakuan bahwa ia adalah SEORANG PEMABUK DAN PECANDU OBAT-OBATAN TERLARANG, pria yang aku banggakan ternyata ia memang tak seempurna yang pernah ku bayangkan, Aku tahu aslinya dia bukan seperti itu.
dan aku hanya bisa berharap dia bisa kembali. aku menyayanginya tuhan....


creative bye

nunung nurjanah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar